Tradisi Serasean: Nilai-nilai Kearifan Lokal Masyarakat Transmigran di Nagari Sungai Duo dalam Mewujudkan Keharmonisan Sosial
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pelaksanaan tradisi serasean beserta makna dan nilai-nilai kearifan lokal dalam tradisi tersebut. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan etnografi, yang dilakukan di Nagari Sungai Duo Kabupaten Dharmasraya. Informan penelitian dipilih dengan metode purpossive sampling, terdiri dari kepala Jorong, ketua RT, tokoh masyarakat dan masyarakat Jorong Karya Budaya Timur dan Barat. Data penelitian dikumpulkan melalui observasi peran serta, wawancara dan studi dokumentasi. Untuk memastikan keabsahan data, dilakukan triangulasi sumber dan metode. Hasil penelitian menunjukan bahwa pelaksanaan tradisi serasean bertujuan untuk mewujudkan keserasian dalam kehidupan masyarakat, dengan menekankan kesadaran diri akan pentingnya menjaga sikap dalam berinteraksi antar individu dengan individu ataupun dengan kelompok. Di dalam pelaksanaan tradisi serasean terdapat beberapa prosesi dan simbol yang memiliki makna tentang nilai-nilai penting dalam interaksi sosial, yaitu sikap rela berkorban, kesopanan, religius, musyawarah dan gotong royong. Nilai-nilai tersebut didasari oleh pandangan hidup dan keyakinan masyarakat tentang konsep keharmonisan alam semesta.
References
Forisa, H. (2014). Livelihood Strategies of Migrants in the Transmigrasi Location in Indonesia. Trondheim: NTNU Norwegian University of Sciences and Technology.
KemendesPD3T, D. P. (2015). Sejarah Singkat Transmigrasi Sejarah Singkat Transmigrasi. Jakarta: KemendesPD3T.
Murtisari, E. T. (2013). Some Traditional Javanese Values in NSM From God to Social Interaction. International Journal of Indonesian Studies, 1, 110–125.
Suprapto. (2013). Revitalisasi Nilai-nilai Kearifan Lokal bagi Upaya Resolusi Konflik. Walisongo, 21(1), 19–38.