Media dan Pendidikan Politik oleh Badan Pengawas Pemilu
Abstract
This study aims to look at the use of media by the Election Supervisory Board (Bawaslu) of Serang City as a form of political education. The media used are digital and conventional. Both can be maximized in the political education carried out by this organization. The focus of this research is related to the development of digitization of information dealing with community activities on social media so that information mobilization occurs as a campaign tool and political education. The supervisory role carried out by the Serang City Bawaslu in realizing honest, fair and democratic elections can keep up with the times, especially regarding prosecution of election violations. The method used in this research is descriptive qualitative method. Data collection was carried out by observation, interview and documentation techniques. The findings from this study are that there are obstacles from the community who are still not enthusiastic about responding to political education conducted by Bawaslu.
References
Burgess, J., & Hurcombe, E. (2019). Digital Journalism as Symptom, Response, and Agent of Change in the platfomed Media Enviroment. Digital Jurnalism.
Culiah, L., & Dermawan, A. A. (2022). Praktik Politik Uang di Kota Serang Provinsi Banten. Jurnal Ilmu Hukum, 2(2), 343-358.
Firmanzah. (2008). Marketing Politik. Jakarta: yayasan Obor Indonesia.
Jurdi, F. (2016). Sejarah Politik Indonesia Modern. Yogyakarta: CALPULIS.
Juwandi, R., Nurwahid, Y., & Lestari, A. (2019). Media Sosial Sebagai Sarana Pendidikan Politik Untuk Mengembangkan Literasi Digital Warga Negara. Prosiding Seminar Nasional Pendidikan FKIP, (Vol. 2, No. 1, pp. 369-378.
Kartaprawira, R. (2004). Sistem Politik Suatu Model Pengantar. Bandung: Sinar Algensindo.
Margono, S. (2017). Metode Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.
Moleong, L. J. (2017). Metodologi Penelitian. Edisi Revisi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Nabilah, R., Afrizal , S., & Bahrudin, F. A. (2022). Presepsi Masyarakat Desa Terhadap Fenomena Politik Uang dalam Pemilihan Umum. Jurnal Publisitas, 8(2).
Nasiwan, N. (2005). Model pendidikan Politik : Studi Kasus PKS DPD Sleman, Yogyakarta. Cakrawala Pendidikan, (3), 81631.
Nesia, A., & Praceka, P. A. (2019). Prespektif Literasi Media Oleh Mahasiswa Tentang Berita Hoax di pilkada Kota Serang. RJK (Jurnal Riset Komunikasi), 9(2).
Prasetiyo, w. H. (2016). Darurat Literasi Media Dalam Digital Citizenship: Satu Gagasan Menuju Warga Negara Melek Informasi. Seminar Internasional dan Deklarasi Forum Prodi Pkn Serta Asosiasi Profesi Pancasila dan Kewarganegaraan.
Pratama, A., Juwandi, R., & Bahrudin, F. A. (2022). Pengaruh Literasi Politik dan Informasi Hoax Terhadap Partisipasi Politik Mahasiswa. Journal of Civic Education, 11.
Pratiwi, N., & Pritanova, N. (2017). Pengaruh Literasi Digital Terhadap psikologis Anak dan Remaja. Semantik, 6(1), 11-24.
Rush, M., & Althoff, P. (2011). Pengantar Sosiologi Politik. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Setyaningsih, R., Abdullah, Prihantoro, E., & Hustinawaty. (2019). Model Penguatan Literasi Digital Melalui Pemanfaatan E-LEarning. Jurnal ASPIKOM, 1203.
Siagian, S. P. (2005). Fungsi-Fungsi Manajerial. Jakarta: Bumi Aksara.
Simanjuntak, N. Y. (2017). Pemantauan dalam Proses Penyelenggaraan Pemilu. Vol.3. Jurnal Bawaslu.
Solihah, R., Bainus, A., & Rosyidin, I. (2018). Pentingnya Pengawasan Partisipatif dalam Mengawal Pemilihan Umum yang Demokratis. Jurnal Wacana Politik, 3(1), 14-28.
Suharno. (2004). Diklat Kuliah Sosiologi Politik. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta.
Syaifurrohman, S., & Nasution, F. A. (2021). Optimalisasi Pendidikan Politik melalui Literasi Digital bagi Penyandang Disabilitas dalam Industri 4.0 di Indonesia. Jurnal Komunikasi Pendidikan, 5(1), 68-78.